10 Mei 2009

IBSN: best I ever had

mon parent

Aku baru saja tiba saat suara itu memanggil. Begitu halus dan lembut ditelinga..
mbok istirahat ndishek, ojo mlayu-mlayu ngono”.
“ aku harus cepat-cepat menyelesaikan ini. besok adalah hari terakhir aku harus setor”. Jawabku. Kuperhatikan garis-garis di wajahnya. Begitu jelas menggambarkan kerasnya kehidupan yang ia lalui.
“ya minimal maem dulu, nanti maagmu kumat”. Dia memandangku dengan tatapan penuh.
“tinggal beberapa lagi, kalau tidak diselesaikan keburu pergi orang-orang”. Segera kuambil tasku, dan bergegas pergi. Kulihat dia hanya memperhatikanku. Mungkin dalam hatinya bergumam *wes gede kamu sekarang, semua harapanku kutaruh nang pundakmu. Jangan kecewakan aku nak*
***
Dia sudah tua, tapi telah memberiku segalanya. Sementara aku belum memberikan sesuatu untuknya. Kerasnya hidup telah dia taklukkan demi aku. Semua bagian tubuhnya telah dia berikan untuk kebebasanku. Dia sudah tua untuk menjadi muda, tapi dia selalu muda dalam memberiku. Ah..usia ternyata tidak menghalanginya untuk membesarkanku dalam kehidupan.
wes beres kabeh?”. Irama yang begitu halus itu menghentak dalam gendang hatiku. Menyadarkanku bahwa dirinyalah sekarang satu-satunya orang yang paling berharga dalam hidupku. Lalu kenapa selama ini aku selalu menganggapnya tidak ada? Betapa durhakanya aku. Ibarat dosa telah menjadi daging.
“sudah, besok tinggal disetorke saja”. Jawabku singkat. Kupandangi wajahnya, dan yang kutemukan hanyalah pancaran ketulusan..begitu menyentuh.
nek sudah, sekarang maem dulu”. Kemudian dia beringsut pergi ke belakang. Diambilnya cangkul dan sabit. Melangkah dalam derasnya rintik hujan. Sementara aku cuma bisa memandanginya dengan penuh harapan.

Semoga dia bisa memahami aku sebagai anaknya.

*father* i have you..


ibsntag


IBSN adalah sebuah wadah insan indonesia dalam jaringan internet dengan berbagai jenis blog platform yang memiliki konsep
keindahan berbagi berbagai hal bermanfaat untuk kebaikan pada
sesama, dengan tujuan untuk membuat hidup ini makin bermakna.
visit Indonesians’ Beautiful Sharing Network http://ibsn.web.id

5 komentar:

  1. kesekian kalinya aku moco tulisanmu iki, dan kesekian kalinya juga aku merinding.... Kelingan ro Bapak angkat ku sing wis ra ono, sing menjadikan aku koyo saiki. kelingan ro mama kandung ku sing juga wis ra ono. Rasane aku belom balas jasa mereka, dan sekarang aku gak bisa melakukan apapun untuk mereka selain kirim doa....

    Bahagiakan Beliau, Dhe...

    (mbrebes mili tenan, kie)

    BalasHapus
  2. @maya...aku menulis ini dari perasaanku dewe..*kesalahan masa lalu* semoga kita bisa membahagiakan mereka dunia akhirat...

    *saya juga menangis nulis ini @may*

    BalasHapus
  3. Sungguh terharu sekali saya membacanya. :'(

    BalasHapus
  4. @adi: trims..kunjungannya..perasaan sesungguhnya seorang anak

    BalasHapus