03 Januari 2012

jika cinta harus bagaimana..

"seperti mimpi saja. moment yang begitu aku tunggu musnah. dilalap oleh kebohonganmu. sekian lama berharap ternyata hanya sebatas asap belaka. dulu saat aku mengenalmu, kupikir kamu bisa mengerti dan memahami harapanku. kamu memberikan asa dan kesempatan untuk memiliki. kuberikan rasa yang seharusnya laki-laki berikan. tapi ternyata kamu meminta rasa yang seharusnya anak laki-laki berikan. "kuberikan kamu keseriusan, aku mendapatakan ketidak jelasan. kuberikan kamu ketulusan, kamu berikan kepalsuan".

sudah sekian lama kukatakan padamu, kamu harus tegas. sekian lama itu pula kamu berjanji, "iya". berkali-kali iya, berkali-kali juga kamu hindari. bukankah kamu tahu resiko berhubungan denganku? bukankah kamu tahu saat kamu memutuskan memilihku dan sebaliknya aku, maka kita harus saling menginginkan?

aku sadar, ternyata keinginanku tidak berimbang dengan keinginanmu. yang kamu inginkan hanyalah sekedar bermain-main kucing. tidak pernah ada seriusnya.

setahun penantian, ternyata tidak merubahmu menjadi lebih berani, lebih serius. sama sekali tidak menghargai penantianku. harusnya kau katakan dari dulu kalau kamu memang hanya sekedar bermain-main.

...!

semua kacau.

andai kau tahu betapa semua hidupku berantakan, tapi tidak. karena kamu memang tidak pernah tahu. atau tidak mau tahu. kupertaruhkan 1 tahun ini dengan menunggumu, tapi ternyata jawabanmu tidak sama seperti di awal pertemuan.

...!

kalau memang mau bilang tidak sanggup...bisa kau katakan di awal perjalanan, bukan di tengah perjalanan.

marah...kecewa denganmu itu pasti, sia-sia saja!

tahukah kamu, sikapmu ibarat silet yang kau sayatkan panjang di hatiku..

...!
"

......................



"kenapa kang?"

"temenku nem.."

"emang kenapa dengan temen kang dalijo?"

"dia telah dipermainkan oleh seseorang nem. kejam sekali sesorang itu."

"kang..cinta kepada seseorang atau sesuatu terkadang bisa membutakan mata hati"

"ini bukan masalah cinta nem, tapi cintamu, ketulusanmu, bahkan keseriusan yang telah kau pertaruhkan telah dipermainkan oleh seseorang. dan kau tahu nem, bagaimana rasanya dipermainkan?."

dalijo menggeleng pelan dengan sedikit menghela nafas. ginem mengangguk pelan. kemudian menyandarkan kepalanya di bahu dalijo.