10 Desember 2012

wanita..

wanita itu...

Wanita, sebuah sebutan yang digunakan untuk homo sapiens berjenis kelamin betina. (wekz). Wanita sosok yang sangat kompleks dan banyak membuat hati pria kebingungan. apa sih yang sebenarnya si wanita itu ingingkan? dikasih A pengen B, dikasih B pengin A..
apa sih wanita itu?
Dandanannya, pakaiannya, tingkah laku, sampai ke gerak tubuhnya. puasing dah mikirnya...(pegang pantat).

baru kenal sih, tapi udah bikin kedut-kedut dada. tidur gak pernah tenang. mikirrr mulu...kalau kata April sih...kalau cinta jangan marah,aku takut orang lain, yang mencuri hatimuuuu..
auk ah gelap..

05 September 2012

kisah singa dan rusa

pernah mendengar kisah singa?
singa yang buta
buta karena rusa
rusa bertanduk domba

di ujung hutan pinggiran kali
singa tampak sedih
bukan karena buta
tapi karena hatinya yang luka

sementara di seberang perbukitan yang hijau
rusa sedang mengenyam rerumputan
sesekali tebar pesona
berharap manusia bijak mendekatinya
dan jika perlu
menyetubuhinya

dahulu
singa mengejar rusa sepanjang kekuatannya
bukan untuk dimakan
tapi untuk dijadikan pasangan

rusa yang merasa angkuh
karena kecantikannya
melihatnya sebagai kesempatan
untuk membalas dendam
atas tulisan langit
tentang singa memangsa rusa
dibuatnya singa kelelahan mengejar
dengan mata nanar
hingga 2 ujung akar jati menancap tepat
menyentuh kedalaman bola matanya

rusa tersenyum
singa mengerang

aneh memang
singa berhasrat memperistri rusa
tapi justru beristri buta

hati singa tersayat
perih,
melebihi sakit matanya
bagaimana bisa
niat baik menjadi luka
tak percayakah rusa pada singa?

singa tetap singa
kata rusa.
tak pernah ada singa berhati mulia
rusa meludah “cuih!
hanya ada singa berhati pemangsa

singa meradang
tak percayakah akan adanya keajaiban?
tentang lahirnya singa berhati mulia?
singa yang bisa mengucap doa dan merapal mantra
kau boleh membuatku buta
kau boleh meludahi niatku

singa kemudian bersila
merapalkan mantra-mantra

alam mendengar

singa yang mengucap mantra
adalah singa yang terluka
dan selama ini pula
belum ada singa merapal mantra
karena mantra singa adalah bencana
kutukan atas tulisan langit

mantra singa
jadikan rusa bertanduk domba
berkelamin wanita dan berkaki dua
tak pernah bahagia sepanjang hidupnya

singa terdiam
menitikkan air mata
untuk mantra terakhir

singa yang malang
buta dan luka
tapi rusa?
dia sedang menjalani mantra singa
tanpa sengaja
dan itu bencana.

ruang buku/05/09/12/ 09.41

23 Mei 2012

elegi

seperti belajar berhitung, dimulai dari angka terkecil dan kemudian berlanjut ke angka yang lebih besar. seperti juga anak kecil yang mulai belajar berjalan. pelan selangkah demi selangkah. mungkin itulah yang dinamakan sebuah proses. proses yang sesungguhnya.
usiaku sudah tidak muda lagi saat ini (untuk anak ukuran abegeh, atau anak kuliahan)sudah terlanjur meluncur tak terkendali. tahun demi tahun terlewati begitu saja tanpa sadar (mungkin sengaja gak sadar kali ya..). tahun yang terlewat menjadi seolah selebrasi hura-hura belaka. kerja, pacaran, dan hobi kadang melenakan semuanya. bayangkan saja, kerja udah tahunan tapi tabungan gak ada. pacaran berkali-kali, yang nyangkut jadi istri nol. punya hobi bukan menghasilkan malah bikin kantong jebol.

yang paling mencolok terkahir adalah momen pacaran. ujung-ujungnya kayak ketipu aja. terlalu serius di awal eh ternyata gagal. sebagai laki-laki berumur jelas aja aku kecewa. waktu berjalan dengan cepat tapi perjalanan malah tersendat. yah...pelajaran yang tak ternilai harganya kalau boleh aku bilang.

"ngopo dhe melamun aja kerjaannya?"

"huhalah...gak tahu ni jo, galau.." mulut melebar.

"galau udah jadi trendmark yah sekarang dhe?" dalijo meringis

"iya ababil punya, menjangkiti golongan tua kolot konservatif, buah!" perangai sewot.

"eh dhe, kemarin kayaknya jalan sama seseorang ya?" dalijo mengedip2kan matanya.

"jalan sama siapa jo?"

"halahh..pura-pura. rambut panjang itu lho?"

"kunti, rambut panjaaangg. hadeeeh.."

"beneran ki dhe, calon ya?"

"mulai nih, ngeledek ya.." aku menghela nafas.

"ahahaha...udah deket dong..kapan ki?" dalijo mrenges.

"gak tahu jo, kayaknya gagal kalo ngeliat gelagatnya."

"lho lho..gagal gimana maksudnya?"

"ya gagal, gagal karena angel, sulit, sukar.." mulai ngegas nih suara.

"emang ceweknya gak mau ya dhe? atau orang tua yang gak setuju?"

"mungkin aku yang salah jo, atau mungkin ini nasib. tak pikir dia siap denganku kapan saja, dimana saja, tapi ternyata tidak begitu nyatanya."

aku berhenti sejenak. memoriku menangkap kepedihan yang syarat dengan kecewa. kenapa semua berjalan tidak sesuai dengan harapan. kenapa dia tidak menganguk saja. menyetujui ajakanku. menyetujui rencanaku. kenapa dia seolah menolakku? sehingga yang kutangkap malah sebenarnya dia mempermainkan perasaanku. sudah tekad bulat aku menjalaninya, tapi tiba-tiba sikap penakut dan (mungkin) pengecutnya meluruhkan semangatku. mungkin dipikirnya aku memaklumi saja penolakannya, mungkin dia berpikir bahwa aku masih anak-anak, atau dia sendiri yang masih anak-anak, penuh dengan sikap labil dan ababil. bagi laki-laki dewasa, diam adalah tanda setuju, dan senyum adalah tanda dukungan. tapi ternyata bagi dia, diamnya dan senyumnya, bermakna sebaliknya. kata-kata yang diucapkan seperti sekedar basa-basi manis yang malah menjadi arsenik dalam tubuhku. makin lama makin menggerogoti keyakinan dan kepercayaanku. lebih parah lagi malah menggerogoti stamina laki-lakiku. ah, kuharap kau tidak mempermainkanku seperti ini. kuharap kau mau mempertanggungjawabkan makna senyum dan diammu itu saat diawal pertemuan. ah...

"mungkin belum saatnya dhe, mungkin Gusti Allah masih ngetest mental sampeyan dan dia, dhe. bukankah untuk menjalani tahap selanjutnya harus ada tes kelulusannya dhe? mungkin kayak sekolah dhe, harus naik grade, dari 1 baru 2, kemudian tiga dan lulus. setelah itu menginjakkan bangku kuliah (kehidupan) yang sesungguhnya. bersabar saja dhe, Gusti Allah lah sang pemilik hati manusia. siapa tahu dia diberi petunjuk dan kalian diberi kemudahan untuk bertemu."

"jo, sesimpel itukah jo?"

"Tidak ada yang tidak mungkin dhe, ingat, terkadang Gusti Allah mencoba kesabaran hamba-Nya. apa yang kita minta, apa yang kita harapkan, tidak sekaligus (mungkin) langsung diberikan kepada kita. tapi melalui test-test cantik yang kita (terkadang) lupa akan hikkmah dibaliknya. yakinlah dhe, jangan lupa berusaha terus dan berdoa sebagai bagian pamungkasnya."

ditepuknya punggungku.

"Gusti Allah Maha membolak-balikkan hati manusia dhe. sekarang belum besok sudah, sekarang tidak besok iya, sekarang tidak siap besok justru menunjukkan kesiapan. berdoalah padanya dhe. di tangan-Nya tidak ada yang tidak mungkin"

sore itu begitu jingga. kulihat sepasang burung tekukur terbang beriringan, hinggap di rerimbunan pohon rambutan. tiba-tiba aku merasa menjadi tekukur itu.




10 Mei 2012

ketika dibanting perempuan..

kali ini giliran bathinku tertunduk lesu. kecewa, sedih, dan marah bercampur padu. gak tahu lagi buat mendeskripsikan perasaan macem apa yang sedang menguasai bathinku. haduh, dalam pekerjaan saja sudah macam anak tiri, ditambah masalah p-e-r-e-m-p-u-a-n, bah!. tadinya sih pengen biasa aja menyikapinya, tapi ternyata tetep aja gak bisa.

kupikir pekerjaanku baik-baik saja, tapi ternyata tidak. atasan, bawahan, rekan kerja ternyata makin berkurang rasa kesetiakawanannya. yah..hakikat manusia memang selalu pengen survive dimanapun tempatnya. kalo udah ngerasa aman dan baik bagi dirinya, ya nasib temen lain "ya itu masalahe sampeyan"...jiah, ungkapan Homo Homini Socio-nya serasa berkurang maknanya. tiap-tiap pribadi harus rela mengorbankan hak-hak pribadi demi kepentingan bersama Dalam rangka ini dikembangkanlah perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. sebagai manusia memerlukan pengertian, kasih sayang, harga diri pengakuan, dan berbagai rasa emosional lainnya. akupun juga membutuhkan itu. -busyet mulai dah ceramah :Cd- intinya sih, kalo dalam lingkungan kerja ya sejawat seharusnya saling membantu lah, siapa yang lagi bermasalah dengan pekerjaannya ya dibantu. karena setiap pribadi tidak mungkin lah bisa berjalan sendiri. masing-masing saling mendukung dengan perannya masing-masing dalam kapasitas interaksi sosial. tapi ya sudahlah, semua sudah terlanjur semoga saja keberuntungan selalu berpihak padaku. (curhat neeh..).

eh, baru dibanting ama kepasrahan pekerjaan, datang lagi kepasrahan yang lain. haduhh..(sebentar aku minum kopiku dulu...sruputtt..).

"hayyo, pagi-pagi dah kusut muka". bujuggillee..dalijo bikin kaget saja.

"kamu pagi-pagi udah mbikin kaget saja jo". jawabku kenceng ngegas.

"wuallaaahh..sorri mas, lha aneh wae, gak biasanya pagi-pagi mas de udah kusut merusut gitu mukanya. biasanya cengengas-cengenges sambil melintir gas rx kingnya." kata Dalijo.

"kalo pagi ini, sekarang ini aku malah pengen melintir kupingmu jo" kataku sambil tertawa ngakak.
muka dalijo berubah kecut. melengos.

"eh mas de, ada apa to? mbok cerita-cerita ke dalijo, gantian gitu. biasanya kan dalijo terusss yang curhat, nah sekarang giliran mas de yang cerita. siapa tahu bisa menumpahkan uneg-uneg nya. biar enteng malinteng"

"waduh waduh, dapet kosa kata baru nih. "enteng malinteng" dari kamus mana lagi nih jo?"

"wakakaka...kenapa to mas de?" kali ini mimik dalijo terlihat serius. seperti biasa, dalijo membetulkan sarung kotak-kotaknya untuk kemudian duduk disebelahku. belum sempat aku ngomong, dalijo udah menyela lagi.

"gak sambil ngerokok mas de?" dengan mimik setengah nyengir.

"sudah 12 batang kuhabiskan pagi ini jo" kataku enteng. mata dalijo terbelalak. sarungnya melorot begitu mendengar jawabku.

"jo, menurut kamu perempuan itu apa?"

"lho ya perempuan itu wong wedok, wanita, bisa hamil, melahirkan..."

"hasyahhh.."

"jo, kalo perempuan hanya sesimpel itu, aku gak bakalan mumet seperti ini."

"ya tergantung perempuannya juga to mas de. mungkin gak semua wanita mumet mremet mbrebet"
weladhalah..dapat kosa kata baru dari mana lagi si dalijo.

"betul juga ya jo, tidak semua p-e-r-e-m-p-u-an itu mbrebet ya."

"ya dalijo ngerti kok mas de, mas de lagi bermasalah dengan pe er pu pan." dalijo merenges ndrenges. kemudian melanjutkan perkataannya.

"mas de, kalo milih wanita jangan yang nunak nunuk mas. kalo mas de milih yang nunak nunuk, mas de yang bakalan terbuang sia-sia waktunya. sekarang bilang iya, besok sudah lupa lagi, itu ciri-ciri pe er pu pan nunak-nunuk. kalo didepan ngomong iyes, nanti di belakang beda jawaban, beraninya cuman lewat es em es. esuk dele sore tempe mas de."

"kamu benar jo, aku kadang ngiri ngeliat ginem mu jo. dia begitu konsisten menjalin hubungan denganmu. kamu beruntung jo."
dalijo tersenyum mendengar ucapanku.

"ginem memang wanita sederhana mas de. dia bisa memahami kondisiku. pola pikirnya pun sederhana mas. dan yang bikin aku salut sama ginem -boleh dibilang makin cinta- dia berani menghadapi resiko apapun mas. dia tidak peduli aku kerja apa, penghasilanku berapa, nanti bagaimana. dia selalu bilang: "kang, sebagai makmum aku ngikut maunya akang dalijo. yang jelas, saat ada rintangan di depan, ada ilalang tinggi menghalang, badai gelombang menghadang, kita hadapi berdua, saya percaya kang dalijo. saya percaya Gusti Allah mboten sare. Gusti Allah pasti membantu dengan Rahman dan Rahim-Nya kang." Dalijo berhenti sejenak. senyum bahagianya mengembang.

"itulah mas, ginem manteb menjalaninya denganku. meskipun dengan kesederhanaan kami berencana untuk segera menikah mas de."

"aku kagum dengan ginemmu jo."
dalijo tersenyum.

"dulu aku mengenal dia dengan kepercayaan jo. kutegaskan kalo menjalin hubungan denganku harus siap beresiko aku nikahi secepatnya. aku percaya dia siap jo, karena dari awal dia sudah tahu resikonya." kuambil sebatang rokok lagi. kumain-mainkan dengan tanganku.

"kulihat sikapnya saat bersamaku, dia menyiratkan kesiapan. itu membuatku makin yakin dan percaya. sepertinya aku semakin buta saja menyikapinya. aku menerima isyarat-isyarat kesiapannya secara bodoh. dan aku benar-benar merasa bodoh sekarang."

"dia menyikapi keseriusanku seharga sms jo."

"sabar mas de, dia tidak siap dengan mas de. atau bisa jadi dia sedang mencari yang lebih dari mas de."

kusulut sebatang rokokku. kuhisap dalam-dalam. asapnya masuk ke dalam dadaku, tenggorokanku, mungkin masuk juga ke paru-paruku. menyesakkan, seperti mau batuk darah rasanya.

***

"aku minta maaf mas, aku tidak bisa menjalani dua-duanya secara bersamaan." sebuah pesan singkat yang mungkin tak terlupakan sepanjang hidupku. jawaban masa depan hidupku dijawab seharga satu sms.


***





24 April 2012

kalian melupakanku

pagi tadi sekawanan burung bercericit ria di dahan pohon persis disamping bangunan tempatku berdiri. ramai sekali cericitnya, sekilas terdengar merdu. semakin lama bercericit, bukannya semakin merdu, tetapi malah terdengar seperti mengejekku..

akupun hanya bisa mendengarkan saja, karena aku tidak bisa ikut bercericit seperti kawanan burung itu..(merem terus melek)

03 Maret 2012

ini tentang memahami perasaan pasangan

Pagi ini, mendung membuat langit gelap. Hujan sepertinya hanya menghitung detik. Dalijo bergegas bersiap-siap berangkat kerja. Berkali-kali dilihatnya langit lewat kaca jendela rumahnya.
"eealah...makin gelap to langitnya..."
Dikeluarkan motor kesayangannya dari rumah.
"berangkat Jo?" pak Kasman mendorong sorong merahnya yang penuh dengan pupuk kandang.
"iyo pak, waduh pupuknya masih seger" Demi diliatnya pupuk kandang yang menghitam dan berasap.
"emange buah jo, seger?" Balas pak Kasman sambil ketawa.
Dalijo masih sibuk mengikat tali sepatunya. Sepatu konfers kw 1 buatan bandung. dibelinya setahun yang lalu secara on line (busyeenggg..dalijo belanja on line). yah..harap maklum, gaji yang pas-pasan, cenderung sempit membuat dalijo terpaksa membeli produk bajakan.
"wah, berangkat kerjo ya mas?"
Dalijo menengok ke asal suara tersebut, ternyata dari si mbah (bukan mbah dalam arti sebenarnya, tapi nama panggilan untuk tetangga sebelahnya dalijo).
"iya mbah, malah mendung ki, bikin males wae"
Beberapa saat daliojo terlibat percakapan haha-hihi dengan si Mbah. tak berapa lama kemudian Dalijo menghidupkan rx kingnya dan langsung melesat berangkat kerja.
Langit masih mendung, dan sepertinya air hujan tinggal menunggu detik.

***

Kurang puas dengan teh anget pak Alex, Dalijo pergi ke salah satu warung kopi langganannya. Kopi kental dan panas akhir2-akhir ini sering banget dinikmati dalijo (meski kebiasaan ngopi udah dari remaja). Sinambi sedikit menikmati rokok (kebiasaan buruk) masih berlangsung. Apa lagi saat mengalami tekanan hidup yang luar biasa, segelas kecil kopi panas sudah cukup membuat kepala agak plong.

Dalijo teringat kejadian debat dengan Dalinem. Keinginan kuat untuk menemani Dalinem balik ke Semarang ternyata tidak bersambut. Dalinem memilih berangkat sendiri dengan bus. Padahal niat Dalijo hanya sekedar bisa berduaan bersama Dalinem. Toh Dalinem malah milih mending sendiri. Agaknya hal ini membuat dalijo berpikir bahwa memang Dalinem tidak menangkap isyarat keinginnanya itu.
"aku besok berangkat naik bis wae kang" kata Dalinem
"emang kenapa nem?"
"aku gak mau berpanas-panasan naik motor"
"ya kita berangkat pagi to nem?"
"tapi aku kesel kang, pengen naik bus aja biar bisa tidur diperjalanan" Dalinem tetap bersikukuh dengan keputusannnya naik bus.
"kamu gak mau ya dianter pake motor ku?"
"bukan begitu kang,panas diperjalanan."

Malem harinya dalijo menegaskan keinginannya untuk mengantar Dalinem sekaligus bisa menikmati kebersamaan dalam perjalanan berdua. Dalijo memang jarang banget bisa ketemu Dalinem. Jadi moment-moment perjalanan selalu ingin Dalijo manfaatkan untuk selalu bersama Dalinem.
"besok jadi aku antar nem?" kata Dalijo lewat sms.
"aku naik bis wae kang" balas Dalinem.
"apa kamu gak mau tak anter nem?" Dalijo memelas.
"kang, aku capek banget. merasa kedinginan. kemarin waktu aku ke tempat kang dalijo gak pake jaket. aku kedinginan, dan itu masih kerasa sampe sekarang kang. dingin banget, kepala pusing-pusing. aku naik bis aja."
"nem kenapa gak mau tak anter?"
"udahlah kang, gak usah menambah masalah. aku minta pengertian kang Dalijo. jangan menyudutkan aku dengan masalah seperti ini, seolah-olah aku bersalah jika menolak ajakan kang Dalijo. aku pengen berangkat ke Semarang tanpa ganjalan."
Dalijo cuman bengong saja mendengar alasan Dalinem.

***

Pagi jam 5.30 sebuah pesan dari Dalinem masuk.
"kang, aku berangkat sekarang."

Dalijo cuman terdiam membaca sms singkat Dalinem. pagi ini mendung masih menggelayut di langit. air hujan tinggal menunggu detik.


***

03 Januari 2012

jika cinta harus bagaimana..

"seperti mimpi saja. moment yang begitu aku tunggu musnah. dilalap oleh kebohonganmu. sekian lama berharap ternyata hanya sebatas asap belaka. dulu saat aku mengenalmu, kupikir kamu bisa mengerti dan memahami harapanku. kamu memberikan asa dan kesempatan untuk memiliki. kuberikan rasa yang seharusnya laki-laki berikan. tapi ternyata kamu meminta rasa yang seharusnya anak laki-laki berikan. "kuberikan kamu keseriusan, aku mendapatakan ketidak jelasan. kuberikan kamu ketulusan, kamu berikan kepalsuan".

sudah sekian lama kukatakan padamu, kamu harus tegas. sekian lama itu pula kamu berjanji, "iya". berkali-kali iya, berkali-kali juga kamu hindari. bukankah kamu tahu resiko berhubungan denganku? bukankah kamu tahu saat kamu memutuskan memilihku dan sebaliknya aku, maka kita harus saling menginginkan?

aku sadar, ternyata keinginanku tidak berimbang dengan keinginanmu. yang kamu inginkan hanyalah sekedar bermain-main kucing. tidak pernah ada seriusnya.

setahun penantian, ternyata tidak merubahmu menjadi lebih berani, lebih serius. sama sekali tidak menghargai penantianku. harusnya kau katakan dari dulu kalau kamu memang hanya sekedar bermain-main.

...!

semua kacau.

andai kau tahu betapa semua hidupku berantakan, tapi tidak. karena kamu memang tidak pernah tahu. atau tidak mau tahu. kupertaruhkan 1 tahun ini dengan menunggumu, tapi ternyata jawabanmu tidak sama seperti di awal pertemuan.

...!

kalau memang mau bilang tidak sanggup...bisa kau katakan di awal perjalanan, bukan di tengah perjalanan.

marah...kecewa denganmu itu pasti, sia-sia saja!

tahukah kamu, sikapmu ibarat silet yang kau sayatkan panjang di hatiku..

...!
"

......................



"kenapa kang?"

"temenku nem.."

"emang kenapa dengan temen kang dalijo?"

"dia telah dipermainkan oleh seseorang nem. kejam sekali sesorang itu."

"kang..cinta kepada seseorang atau sesuatu terkadang bisa membutakan mata hati"

"ini bukan masalah cinta nem, tapi cintamu, ketulusanmu, bahkan keseriusan yang telah kau pertaruhkan telah dipermainkan oleh seseorang. dan kau tahu nem, bagaimana rasanya dipermainkan?."

dalijo menggeleng pelan dengan sedikit menghela nafas. ginem mengangguk pelan. kemudian menyandarkan kepalanya di bahu dalijo.