08 Februari 2010

Surat Dalijo untuk Ginem

Teruntuk ...Ginemku

Nem...

Kang dalijo selalu ngarep Ginem masih punya ladang kesabaran yg luas, yg banyak ditumbuhi rerumputan hijau. Ladang dimana kang Dalijo bisa sekedar klekaran menikmati hijaunya rerumputan di kala merindu dan duduk di atasnya tanpa harus takut ulat-ulat kecil. Kang Dalijo yakin Ginem tahu benar apa yang kang Dalijo rasakan. Perasaan yang selalu menggelagak untuk sekedar mendidihkan ubun-ubun, menelikung degupan jantung untuk sekedar cemburu.

Untuk setiap kekhawatiran yang Ginem rasa, kang Dalijo pun merasakan hal yang sama bahkan mungkin lebih. Andai Ginem tahu, sebenarnya kang Dalijo deg-degan takut Ginem tidak sanggup lagi menunggu. Takut kalau Ginem jengah dalam penantian dan akhirnya menyerah, kabur meningalkan kang Dalijo thilang-thileng dalam sunyinya penantian.

Kang Dalijo merasakan waktu berjalan begitu lambat thimak-thimik. Pekerjaan Ginem yang sepertinya tak kunjung selesai, walau sudah Ginem kerjakan sepenuhnya, adalah ibarat jam pasir yang berisi butiran kerikil. Kaku mbegegeg tanpa ada niatan untuk bergerak. Kang Dalijo pengin Ginem segera mengakhiri ini dan segera kembali ke pelukan kang Dalijo. Mewujudkan apa yang telah Ginem dan kang Dalijo perjuangkan. Sebuah kehidupan sederhana yang kita citakan. Kehidupan yang didayung oleh cinta dan sayang dalam pelayarannya.

Atas kesabaran Ginem, kang Dalijo hanya bisa mengucap terima kasih. Semoga saja Ginem selalu memberikannya tanpa sekalipun kering oleh waktu. Dan jika kang Dalijo boleh meminta, kupinta ridlo-Nya agar Ginem bisa menjalani sepanjang hidupnya bersama kang Dalijo dalam keberkahan dan kebahagiaan.

Segala perhatian dan cinta kasih Ginem, semoga Dia membalasnya dengan keikhlasan dan kebahagiaan yang senantiasa terlimpah buat Ginem. Karena kang Dalijo tidak cukup bisa membalasnya dengan apapun. Semoga Dia selalu membukakan pintu syukur dalam hati Ginem untuk nanti bisa berbakti sama kang Dalijo (cozy). Begitu juga sebaliknya, pintu hati kang Dalijo dipenuhi rasa syukur untuk selalu menyayangi dan menjaga Ginem sepenuh hati.

Dan untuk semua yang kang Dalijo dapatkan dari Ginem, apa yang telah Ginem berikan, lakukan, dan pertahankan , kang Dalijo hanya bisa mengucap "...Lillahi ta'ala..kang Dalijo sayang Ginem (cozy)." Semoga karena-Nya lah rasa ini ada dan karena-Nya jugalah kita menjalaninya.


"Aku tidak harus lantang berteriak, namun cukup berbisik, karena aku tahu kaupun akan membisik. Bahwa kaupun menyayangiku sebagaimana aku menyayangimu." (quote from Dalijo's deepest heart).

segeralah kembali Ginemku..

Kang Dalijomu


****


.

9 komentar:

  1. @ginem: iyo nem...(cozy)

    @julie: nyengir kuda...

    BalasHapus
  2. hemh...spikles..no komeng..salut buat kalian berdua...jaga Ginem baik2 Jo....

    BalasHapus
  3. itu anonim kok ga dikasih nama..tapi btw makasih ya buat do'anya ...semoga Allah melimpahkan berkahnya untukmu :-))

    BalasHapus
  4. anonim: insyaAllah kang...
    ginem: sapa tau fans beratt....:P

    BalasHapus
  5. accountant Blackburn
    I wonder how you got so good. This is really a fascinating blog, lots of stuff that I can get into. One thing I just want to say is that your Blog is so perfect.

    BalasHapus
  6. @accountant Blackburn: Thanks, this is the reality of dalijo's story...

    @anonim: Nem....

    BalasHapus